Cara Mengeluarkan Janin Tidak Berkembang Tanpa Kuret – Meski begitu, prosedur menggugurkan kandungan harus dengan pengawasan dokter. Berikut
cara menggugurkan kandungan yang tepat dan benar, sesuai dengan aturan medis yang
ditentukan.
Konsultasi Klik https://api.whatsapp.com/send?phone=6281911231551
Berbagai cara menggugurkan kandungan
Hal yang harus ditekankan adalah, menggugurkan kandungan dengan tujuan untuk
mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan merupakan hal ilegal.
Namun, apabila harus melakukannya karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan
untuk melanjutkan kehamilan, Anda tak perlu khawatir selama mengikuti anjuran dokter.
Melakukan aborsi sendiri dapat membawa berbagai masalah kesehatan. Maka, sangat penting
bila Anda melakukan cara menggugurkan kandungan dengan pendampingan dokter dan
tenaga medis.
Jadi, pertimbangkan secara matang dan selalu konsultasi ke dokter sebelum memutuskan
melakukan prosedur ini.
Secara umum, terdapat dua cara menggugurkan kandungan dengan prosedur medis, yaitu:
Obat penggugur kandungan
Cara menggugurkan kandungan yang satu ini biasanya menjadi pilihan utama apabila
kehamilan masih berada di usia awal trimester pertama (12 minggu pertama kehamilan).
Mengutip dari NHS, jika digunakan dengan dosis yang tepat, obat aborsi (penggugur
kandugan) ini dapat bekerja secara efektif hingga 97 persen.
Dua obat yang sering diresepkan dokter untuk menggugurkan kandungan adalah mifepristone
(Korlym) dan misoprostol (Cytotec).
Kedua obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja hormon progesteron, yaitu hormon
yang dibutuhkan embrio untuk tumbuh dan berkembang. Obat ini juga akan memicu
kontraksi rahim dan mendorong jaringan embrio keluar.
Obat mifepristone dan misoprostol dapat diminum langsung secara oral atau dimasukkan ke
dalam vagina. Setelah beberapa jam minum obat tersebut, biasanya seseorang akan
mengalami kram perut dan perdarahan hebat.
Dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari sampai semua jaringan embrio benar-benar
keluar dari tubuh. Ikuti dengan cermat anjuran yang diberikan oleh dokter.
Perlu dipahami bahwa tidak semua ibu hamil boleh melakukan metode ini untuk mengakhiri
kehamilannya. Terutama jika:
Anda memiliki alergi terhadap obat tersebut
Anda mengalami kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik)
Anda memiliki gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah
Anda memiliki penyakit hati, ginjal, atau paru-paru
Anda sedang menggunakan KB spiral/IUD
Anda telah minum obat kortikosteroid untuk waktu yang lama
Saat menjalani tips menggugurkan kandungan, segera hubungi dokter jika mengalami
perdarahan parah yang mengharuskan Anda mengganti lebih dari dua pembalut dalam satu
jam.
Selain itu, segera hubungi dokter jika juga mengalami demam atau gejala mirip flu selama
lebih dari satu hari.
Prosedur operasi
Cara operasi untuk menggugurkan kandungan sebenarnya akan bergantung pada usia
kehamilan. Jika berada pada trimester pertama, kemungkinan besar akan menjalani prosedur
aspirasi vakum.
Sementara itu, apabila berada di trimester kedua (sudah lebih dari 13 minggu kehamilan),
kemungkinan akan menjalani prosedur dilatasi dan evakuasi (D&E).
Jika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga, prosedur yang dianjurkan adalah
dilatasi dan ekstraksi (D&E).
Aspirasi vakum
Prosedur ini biasanya dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Untuk melakukan prosedur
ini, dokter akan meminta Anda berbaring di atas tempat tidur khusus yang memungkinkan
Anda bisa menekuk lutut.
Dokter akan memasukkan alat yang disebut dengan spekulum ke dalam vagina. Alat ini
berfungsi untuk melebarkan vagina sehingga dokter bisa melihat leher rahim. Setelahnya,
dokter akan menyeka vagina dan leher rahim dengan larutan antiseptik.
Kemudian dokter akan menyuntikkan obat bius ke leher rahim dan memasukkan tabung kecil
yang melekat pada mesin isap (vakum) ke rahim dan isi rahim dibersihkan.
Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter terlatih di rumah sakit. Dibandingkan dengan
cara menggugurkan kandungan lainnya, prosedur ini terhitung tidak terlalu menyakitkan.
Meski begitu, mungkin Anda akan merasa kram perut karena rahim akan berkontraksi ketika
jaringan diangkat.
Perlu dipahami bahwa cara menggugurkan kandungan yang satu ini tidak bisa dijalankan
untuk semua kasus.
Jika ibu hamil mengalami gangguan pembekuan darah, kondisi rahim yang tidak normal,
serta terjadi infeksi panggul, aspirasi vakum bukanlah pilihan yang tepat.
Dilatasi dan evakuasi
Cara menggugurkan kandungan yang satu ini biasanya direkomendasikan dokter ketika usia
kandungan sudah memasuki trimester kedua dan janin mengalami masalah serius.
Dilatasi dan evakuasi sendiri adalah prosedur yang mengombinasikan aspirasi vakum, forcep
(alat penjepit khusus), dan dilatasi kuret. Pada hari pertama, dokter akan membuat serviks
melebar agar lebih mudah menghilangkan jaringan kehamilan.
Pada hari kedua, dokter menggunakan forcep untuk mengangkat janin dan plasenta, serta
akan menggunakan alat seperti sendok yang disebut kuret untuk mengikis lapisan rahim.
Prosedur ini akan menyakitkan, tetapi dokter biasanya akan memberikan obat untuk
mengurangi rasa sakitnya. Dokter umumnya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit
untuk melakukan prosedur ini.
Dilatasi dan ekstraksi
Dilatasi dan ekstraksi adalah prosedur yang dilakukan dokter kita terjadi masalah serius pada
ibu dan janin ketika usia kehamilan lebih dari 21 minggu.
Secara umum prosedur ini tak berbeda jauh dengan dilatasi dan evakuasi. Bedanya, prosedur
ini melibatkan pembedahan untuk mengakhiri kandungan. Jika diperlukan, dokter mungkin
akan melakukan induksi persalinan, histerotomi, dan histerektomi.
Ketika seseorang diindikasikan mengalami masalah pada kehamilannya, aborsi kadang
menjadi salah satu cara menggugurkan kandungan yang harus ditempuh. Hal itu dilakukan
demi keselamatan pasien, tentunya dengan persetujuan si ibu dan pasangannya.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Mengikuti arahannya dengan cermat juga dapat membantu Anda menjalankan prosedur ini
dengan risiko yang lebih minim.
Apa efek samping obat ilegal sebagai cara menggugurkan kandungan?
Berdasarkan catatan (WHO) pada 2008, sebanyak 5 juta jiwa di seluruh dunia harus mencari
perawatan darurat setelah menggugurkan kandungan di rumah dengan obat tanpa resep
dokter.
Keluhan yang paling banyak ditemukan adalah demam tinggi dan perdarahan hebat.
Perdarahan yang terjadi umumnya disertai dengan gumpalan dan jaringan dari rahim.
Efek samping lainnya adalah:
Mual dan muntah
Kram perut
Diare
Sembelit
Sakit kepala
Perut terasa begah
Sementara itu overdosis obat aborsi biasanya ditunjukkan dengan gejala:
Kejang
Pusing
Tekanan darah rendah
Tremor
Denyut jantung melambat
Sulit bernapas.
Selain itu, Anda mungkin memiliki reaksi alergi serius (syok anafilaktik) terhadap kandungan
tertentu dalam obat yang dikonsumsi tanpa pengawasan dokter. Syok anafilaktik bisa
menyebabkan hilang kesadaran hingga kematian.
Ingat, penggunaan obat-obatan tidak menjamin pengguguran janin secara sempurna. Jika
janin tidak digugurkan dengan sempurna, Anda berisiko mengalami infeksi. Selain itu, ada
kemungkinan janin tetap tumbuh dengan kecacatan atau kelainan.
Obat aborsi yang dijual gelap (tanpa resep dokter) sesungguhnya bukan obat yang diracik
khusus untuk menggugurkan kandungan.
Hanya dokter dan tenaga kesehatan yang bisa menentukan apakah obat-obatan tersebut aman
dikonsumsi bagi seseorang.
Dokter juga yang punya pertimbangan seberapa dosis yang harus digunakan, aturan
pemakaian, serta obat-obatan lain yang harus dikonsumsi untuk meredakan gejala yang
muncul akibat gugurnya janin.
Konsultasi Klik https://api.whatsapp.com/send?phone=6281911231551
Maka, jika digunakan tanpa anjuran dan pengawasan dokter, risiko munculnya efek samping
yang berbahaya akan semakin besar.